Pendidikan NW - NW KALTIM

Pendidikan NW

Bidang pendidikan merupakan basis pertama dari gerakan Nahdlatul Wathan. Hal ini dilihat dari upaya Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam membentuk kader-kader Nahdlatul Wathan yang mempunyai basis keilmuan yang seimbang antara ilmu agama dan pengetahuan umum.

Menurut Tuan Guru Kyai haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ilmu-ilmu itu secara keseluruhan terbagi manjadi dua, yakni ilmu Syari’ah dan ilmu Syara’. Perbedaan diantara keduanya terletak pada peletak dasarnya. Yang pertama peletak dasarnya adalah Syar’i (yakni Allah SWT) dan khusus menyangkut kisaran Syari’ah, sedangkan yang terakhir bisa saja peletak dasarnya adalah Allah SWT atau bukan, akan tetapi menuntut dan mendalaminya diperbolehkan oleh Syari’ah. 

Kebutuhan serta hajat Masyarakat yang semakin besar dalam bidang pendidikan, tampaknya merupakan salah satu pendorong bagi Nahdlatul Wathan untuk berupaya meningkatkan diri dalam pengelola pendidikan.

Pertumbuhan dan perkembangan Madrasah dan Sekolah di lingkungan Nahdlatul Wathan terus mengalami peningkatan, baik dalam jumlah dan jenis Sekolah, tingkatan atau jenjang pendidikannya, maupun kurikulum yang digunakan.

Pada tahun ajaran 1952/1953, diresmiakan Madrasah Mu’allimin 4 tahun dan Madrasah Mu’allimat 4 tahun, Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) dan Sekolah Menengah Islam (SMI). Dibukanya Madrasah/Sekolah tingkat lanjutan tersebut di maksudkan untuk menampung para lulusan Madrasah Ibtida’iyah 6 tahun dan Sekolah Rakyat Negeri (SRN) 6 tahun. 

Pada tahun ajaran 1955/1956 dibuka madrasah Muballighin dan Muballighat sebagai tempat membina kader penerus perjuangan Nahdlatul Wathan, namun hanya berjalan dua tahun. Pada tahun 1957 dibuka Madrasah Mu’allimin 6 tahun dan Madrasah Mu’allimat 6 tahun yang populer dengan sebutan NWDI lanjutan dan NBDI lanjutan.

Pada tahun 1959 diresmikan berdirinya Madrasah Menengah Atas (MMA), Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Pendidikan Guru Agama Lengkap (PGAL). Pada tahun 1964 didirikan Akademi Paedagogik Nahdlatul Wathan. Akademi berjalan beberapa tahun di Pancor, kemudian tidak lama setelah dipindahkan ke Mataram, akademi ini tidak melakukan kegiatan lagi. 

Perkembangan lembaga pendidikan di lingkungan Nahdlatul Wathan dari tahun ke tahun menunjukkan kemajuan, tidak hanya tingkat menengah, tetapi juga tingkat perguruan tinggi, tentu saja karena hajat Masyarakat untuk menikmati pendidikan semakin besar. 

Maka pada tahun 1965 di buka perguruan tinggi Ma’had Darul Qur’an Wal Hadist Al Majidiyah Asy Syafi’iyah Nahdlatul Wathan yang Mahasiswanya khusus Pria dan pada tahun 1974 dibuka Ma'had Lil Banat yang dikhususkan untuk Wanita.

Perguruan tinggi tersebut menggunakan kurikulum dengan perbandingan 90 % agama dan 10 % umum. Pada tahun 1974 juga didirikan SMP, SMA dan satu sekolah kejuruan, yaitu SPG. Pada tahun 1977 didirikan universitas HAMZANWADI, Hamzanwadi adalah singkatan dari “Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah”. 

Universitas HAMZANWADI ini pada awal mulanya membuka dua Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ilmu Pendidikan. Dalam perkembangan selanjutnya Fakultas Ilmu Pendidikan ini berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) HAMZANWADI. 

Kemudian pada tahun 1981 dibuka Fakultas Syri’ah, dan pada tahun 1987 dibuka Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) HAMZANWADI. Kesemuanya ini berada di Kota kelahiran NWDI, NBDI dan NW, Pancor Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Dalam rangka pengembangan perguruan tinggi di lingkungan organisasi Nahdlatul Wathan, yang tidak hanya berada di Pancor, maka pada tahun akademik 1987/1988, diresmikan berdirinya Unuversitas Nahdlatul Wathan yang berkedudukan di Mataram ibu kota Propinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk tahap pertama dibuka empat Fakultas yaitu: Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Perkebunan, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) dan Fakultas Sastra (Indonesia, Arab dan Inggris). 

Suatu hal yang diketahui, bahwa cirri khas pendidikan di lingkungan Nahdlatul Wathan, disamping menggunakan kurikulum pemerintah (Departemen Agama dan Depdikbud) juga ditambah dengan pengetahuan Agama dari kitab-kitab tauhid Ahlussunnah Wal Jama’ah dan kitab-kitab Fiqh Syfi’iyah, karena sesuai dengan anggaran dasar, bahwa Nahdlatul Wathan menganut faham Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah ‘Ala Mazhabil Imamisy Syfi’i, demikian pula pelajaran ke NW-an diberikan sebagai satu mata pelajaran wajib. 

Pada tahun 1973 Nahdlatul Wathan telah memiliki 360 Madrasah dan Sekolah, dan pada tahun 1986 yaitu tiga puluh tiga tahun setelah organisasi ini lahir, telah berdiri 407 buah Madrasah dan Sekolah dengan berbagai jenis dan tingkatan mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. 

Pada perayaan Hultah NWDI ke-84, 30/6/2019 di Anjani Lombok Timur diketahui jumlah madrasah Nahdatul Wathan yang tersebar di seluruh Nusantara tidak kurang dari 1630 lembaga.

Adapun Madrasah dan Sekolah Nahdlatul Wathan di Kalimantan Timur, antara lain:

JENJANG NAMA NSM NPSN ALAMAT

1 komentar:

  1. Due to the outbreak in 2020, traditional casinos and playing places such as taverns, breweries, horse racing, bingo halls, and lottery stores were closed, to stop the unfold of the virus. As a outcome, the distributors were compelled to conduct companies through on-line platforms. Therefore, the online playing market 점보카지노 on this area skilled a rise in progress {due to the|because of the|as a outcome of} adoption of on-line platforms throughout this era. Geolocation services can learn the distinctive numerical tackle assigned to each digital system, and might triangulate the placement inside a couple of of} feet by "pinging" a player's cell phone, which must be turned on. In New Jersey, the place on-line gaming was legalized in 2013, casinos block unlawful out-of-state bettors with a terse warning that repeated violations will end in everlasting banishment. Instead, the legislation calls for taxing the general monthly revenue that casinos and other firms bring in from sports activities betting.

    BalasHapus